Kamis, 03 Desember 2015
Sejarah Keberadaan Habaib Di Banjarmasin
19.50
| Diposting oleh
SaggafF
|

Sebuah nama
yang disebut terlibat dalam Perang Banjar bersama-sama Pangeran
Antasari, P Hidayatullah, Demang Leman dan H Buyasin adakah Said Sambas.
Said (Sayid?) Sambas ketika meletus Perang Banjar merupakan salah satu
pimpinan penyerangan terhadap benteng Pengaron, dan bergerilya di
wilayah Riam Kanan, Riam Kiwa, Martapura dan Rantau. Tidak diperoleh
keterangan jelas tentang siapa sesungguhnya sosok ini. Identikkah ia
dengan Sayid Iderus bin Hassan bin Agil AlHabsyi yang menurut keterangan
juga datang dari Sambas bersama seorang Arab bernama Nasar bin Yusuf
Ganam ? Ataukah Said Sambas ini merupakan pribadi dan sosok berbeda?
Satu
sosok bernama Sayid Zen yang mengawini cucu Sultan Sulaiman juga belum
diketahui asal usulnya. Sayid diperkirakan lahir awal 1800-an. Syarif
Umar putra hasil perkawinan mereka gugur dalam pertempuran melawan
Belanda di Paringin (kini Kabupaten Balangan, Kalsel) tahun 1860. Syarif
Umar mempunyai seorang putra bernama Syarif Abubakar. Syarif Abubakar
dan putrinya Syarifah Intan (4 tahun) ikut dalam rombongan Pangeran
Hidayatullah yang diasingkan Belanda Cianjur, 3 Maret 1862.
Jejak
jejak Sayid di wilayah Hulu Sungai dapat ditemui di sebuah tempat
bernama Lorong Said Alwi di Kota Barabai. Alwi Kapten Arab kerap menaiki
kereta kuda dari Barabai ke Pantai Hambawang. Di sana ia turun,
beristirahat dan kemudian berganti kuda dengan penduduk setempat untuk
menuju sebuah pangkalan perahu menjemput kerabat-kerabatnya sejumlah
Habib asal Nagara. Sayid Alwi berjasa mengembangkan penanaman karet di
wilayah Hulu Sungai. Sewaktu Soekarno ke Barabai ia berjumpa dengan
tokoh ini.
Sebelum kedatangan Sayid Alwi di
Barabai, lebih dulu bermukim di wilayah Hulu Sungai ini seorang bernama
Habib Muhdhor bin Salim bin Agil bin Ahmad BSA (Keramat Manjang).
Muhdhor datang langsung dari Tarim (Hadramaut) ke Barabai. Pada suatu
ketika Habib Muhdhor berkunjung ke Martapurta menemui kerabatnya Habib
Abubakar AlHabsyi. Mereka sama-sama berasal dari Tarim. Oleh Habib
Abubakar, Habib Muhdhor akhirnya diambil sebagai menantu.
Muhdhor
kawin dengan Syarifah Noor binti Sayid Abubakar bin Sayid Husin bin
Sayid Ahmad bin Sayid Abdullah bin Sayid Ali AlHabsyi. Ayah Abubakar
yang bernama Sayid Husin AlHabsyi semula tinggal di Ma’la (Mekah) pindah
ke Tarim. Dari Tarim Habib Abubakar datang ke Martapura dan kemudian
menikah dengan Syarifah Muzenah binti Sayid Alwi bin Sayid Abdillah
Assegaf (Kampung Melayu, Martapura). Sayid Alwi Assegaf, yang merupakan
mertua Habib Abubakar AlHabsyi, menurut catatan yang diperoleh penulis
merupakan salah satu pendatang Hadramaut paling awal datang ke
Martapura.
Sayid Ali putra Sayid Alwi memiliki
cerita khusus tentang perkawinannya. Adalah seorang perempuan Bugis yang
asalnya merupakan pelarian dari kerajaan Bone tinggal di Kampung Bugis
di Banjarmasin. Perempuan yang tidak diketahui namanya ini kawin dengan
seorang lelaki bernama Dapat (Sudapat). Dapat berasal dari Kampung
Kalampayan yang masih terhitiung cucu dari Datu Kalampayan Syekh
Muhammad Arsyad. Perkawinan Dapat dengan perempuan Bugis melahirkan
perempuan bernama Ratubah. Ratubah dipelihara oleh keluarga Arab dari
marga Alkatiri di Kampong Arab Banjarmasin (sekarang Jalan Antasan Kecil
Barat). Suatu ketika Sayid Ali bin Sayid Alwi Assegaf dari Kampung
Melayu Martapura mampir ke rumah keluarga Alkatiri tersebut. Saat
bersamaan, di rumah keluarga Arab itu, Ratubah tengah mencucuki marjan.
Dari perjumpaan menyaksikan seorang perempuan campuran Bugis-Banjar di
rumah keluarga Arab itu, Sayid Ali akhirnya tinggal di Kampung Bugis
karena menikah dengan Ratubah. Untuk tempat tinggalnya Sayid Ali membeli
sebuah rumah kecil di Kampung Bugis (Jalan Sulawesi), membangunnya
kembali, dan menyulapnya menjadi rumah Baanjung (rumah adat Banjar).
Putra
Sayid Ali dengan Ratubah adalah Sayid Zein. SayidZein kawin dengan
Syarifah dari keluarga Bahasyim berputra Sayid Alwi [seorang pedagang
asam kamal yang berjualan dari Kuin Utara ke Aluh-aluh, Kabupaten Banjar
dan merupakan ayah dari Ibu Galuh (Syarifah Fatimah) di Kampung Melayu
dan Abdul Kadir Jailani di Sungai Mesa]
Perkawinan
Sayid Zein dengan perempuan dari bangsa Banakmah berputra Sayid Ali,
Syarifah Zainab, Syarifah Fetum (ibu Segaf bin Abubakar AlHabsyi),
Syarifah Noor dan Sayid Fedlon (masih hidup tinggal di Kampung Bugis ).
Jika
kita berkunjung ke Komplek Makan Sultan Suriansyah, di sana terdapat
makam Sayid Muhammad (atau Sayid Ahmad Idrus?) dan Khatib Dayyan. Nama
terakhir adalah tokoh yang dikirim Sultan Demak Tranggono untuk
mengislamkan Raden Samudera (kelak bernama menjadi Sultan Suriansyah)
dan rakyat Banjar pada tahun 1526 M. Khatib Dayyan yang menjabat
panotogomo (penghulu) ini mempunyai nama asli Abdurrahman. Ia merupakan
keturunan keluarga kesultanan Cirebon yang didirikan oleh Sunan Gunung
Jati. Menurut keterangan juru kunci makam, Sayid Muhammad adalah leluhur
dari Habib Abdurrahman Alhabsyi (Ketua Islamic Center Kwitang Jakarta
dan cucu Habib Ali Kwitang).
Satu lagi sosok yang
perlu penelitian adalah seorang figur bernama Datu Khayyan (bermakam di
Alalak Berangas). Ia diketahui mempunyai nama asli Sayid Abdurrahman
Sidik bin Sayid Husin Bin Syekh Abubakar bin Salim. Menurut cerita,
tokoh ini berasal dari Banten dan mengembara ke Kalimantan Barat.
Setelah cukup lama bermukim di Kalbar, Datu Khayyan kemudian meneruskan
perjalanan menelusuri sungai Kahayan dan Barito. Sempat berdiam di
Kotawaringan Barat, Datu Khayyan kemudian menetap dan menghabiskan masa
tuanya di Alalak Berangas, Kabupaten Batola. Datu Khayyan dikenal
sebagai pendakwah dan pejuang melawan Belanda di abad ke-18.
Di
generasi abad ke-20 terdapat nama Sayid Abdul Kadir Ba’bud, pimpinan
pasukan Tengkorak Putih pada tahun 1949. Belum lagi sejumlah seniman,
budayawan yang pernah memperkaya batin masyarakat dengan karya-karya
mereka.
Jejak jejak para Sayid yang menghilang
dan tenggelam sekian masa waktu kini mulai bangun seiring tumbuhnya
majelis-majelis ta’lim yang diasuh sejumlah keturunanan Sayid. Jika para
leluhur telah meninggalkan sesuatu yang bermakna dan kenangan di hati
umat, kita menanti generasi Sayid masa kini membuat sejarahnya.
Note:
- Dewan Pengadilan/Kehakiman di Banjarmasin dibentuk tahun 1863.
- Sayid Iderus bin Hasan AlHabsyi bermakam di Turbah, Kampung Sungai Jingah
- Pangeran Sjarif Husin bin Muhammad Baharun dulu tinggal di Kampung Melayu Banjarmasin. Makamnya hingga kini tidak diketahui tempatnya. Anak keturunan tokoh ini masih bisa yang tinggal di Kampung Melayu.
- Sambas kini merupakan sebuah kabupaten di provinsi Kalimantan Barat.
- Nur belakangan diambil sebagai nama mushala sederhana keluarga di wilayah Ujung Murung yang dibangun oleh Sayid Hasan. Karena jumlah jemaahnya berkembang, mushalla tersebut lalu berpindah ke wilayah Masjid Noor sekarang di antara pertemuan Jalan Samudera dan Simpang Sudimampir. Makam Nur terdapat di dalam mesjid ini. Rumah Hasan Kapten Arab pertama di tanah Banjar berada di lokasi bangunan Plaza Metro sekarang.
- Silsilah empat keluarga AlHabsyi ini (Muhammad, Abdullah, Syekh dan Hasan) bersambung ke Alwi bin Syekh bin Zen bin Ahmad bin Hasyim bin Ahmad bin Muhammad Ashgar bin Alwi bin Abubakar AlHabsyi.
- Hamid bin Abas bermakam di Basirih. Gampang mencapai makam Habib karena ada angkutan kota yang melayani rute Pasar Hanyar – Basirih.
- Syarifah Khadijah Bahasyim, cucu Habib Basirih.
- Makam Awad tak diketahui, namun ia mempunyai putra bernama Husin yang menurut seorang keluarga Bahasyim bermakam di Kompleks Makam Sultan Adam Martapura.
Label:Sejarah
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Cari di blog ini
Entri menarik...
-
Silsilah nasabnya adalah seperti berikut: Al Imam Al Qutb Abdurrahman Asseggaff bin Muhammad Mauladawilah bin Ali bin Alwi Al Qho...
-
Tutorial kali ini intinya sama yaitu menjelaskan langkah-langkah instalasi Windows XP, Windows 7 dan Hiren's Boot CD dari USB Flashdisk...
-
Sumber dari catatan keluarga Aidid menyebutkan, bahwa moyang mereka yang bernama Sayid Jalaluddin Aidid --keturunan dari Sayid Muhammad...
-
Masalah koneksi internet yang stabil dan mumpuni memang merupakan masalah klasik yang kerap menjangkiti pada pengguna Internet di I...
Blogroll
Archive
Kriteria
- 17 Habaib berpengaruh di Indonesia (3)
- Ilmu komputer (6)
- Sejarah (16)
- Softwares (1)
- Tips dan Trik (4)
Rekanan...
Waktu Indonesia Tengah
Diberdayakan oleh Blogger.
Website Resmi www.de-nature.co.id Distributor Agen Penjual Produk Obat Herbal De Nature Indonesia Asli CV. DE NATURE INDONESIA Kabupaten Cilacap Pimpinan Bpk. Awan Ukaya Herbal CV. De Nature Indonesia Asli
BalasHapusEkspose.id | Ekspose.ID : Realitas Dibalik Berita Dalam dan Luar Negeri Menyuguhkan Informasi Seputar Berita Internasional, Nasional, Regional, Lokal, Peristiwa, Hukum, Kriminal, Ekonomi, Politik, Pemerintahan, Sosial, Budaya, Pendidikan, Wisata, Kuliner dan Hiburan. Ekspose.id Berita Ciamis | Reportasee.com |
BalasHapus___ ____???????
___??????????
___?????????????
___????????????
__?????????????
_?????????????
_?????????????
_??CLICK HERE????
??????????????????????
???????? CLICK HERE ??????
??????????????????????????
_??????__????????????????
___????____?????????????
___????_____??????????
___????_____??????????
____????____??????????
_____???____?????????
______???__??????????
_______??????????????
________??????????????
_______???????????????????
_______????? CLICK HERE ??????
_______?????????????????????????
_______???????????????????????????
________??????????____?????????????
_________????????_______???????????
_________????????_____???????????
_________???????____??????????
_________???????_??????????
________???????????????
________????????????
________??????????
_______?????????
_______??????
______??????
______??????
______??????
______?????
______?????
_______????
_______????
_______????
______??????
_____????????
_______|_?????
_______|__??????
Reply Delete