Kamis, 03 Desember 2015
Sejarah Keberadaan Habaib Di Banjarmasin
19.50
| Diposting oleh
SaggafF
|

Sebuah nama
yang disebut terlibat dalam Perang Banjar bersama-sama Pangeran
Antasari, P Hidayatullah, Demang Leman dan H Buyasin adakah Said Sambas.
Said (Sayid?) Sambas ketika meletus Perang Banjar merupakan salah satu
pimpinan penyerangan terhadap benteng Pengaron, dan bergerilya di
wilayah Riam Kanan, Riam Kiwa, Martapura dan Rantau. Tidak diperoleh
keterangan jelas tentang siapa sesungguhnya sosok ini. Identikkah ia
dengan Sayid Iderus bin Hassan bin Agil AlHabsyi yang menurut keterangan
juga datang dari Sambas bersama seorang Arab bernama Nasar bin Yusuf
Ganam ? Ataukah Said Sambas ini merupakan pribadi dan sosok berbeda?
Satu
sosok bernama Sayid Zen yang mengawini cucu Sultan Sulaiman juga belum
diketahui asal usulnya. Sayid diperkirakan lahir awal 1800-an. Syarif
Umar putra hasil perkawinan mereka gugur dalam pertempuran melawan
Belanda di Paringin (kini Kabupaten Balangan, Kalsel) tahun 1860. Syarif
Umar mempunyai seorang putra bernama Syarif Abubakar. Syarif Abubakar
dan putrinya Syarifah Intan (4 tahun) ikut dalam rombongan Pangeran
Hidayatullah yang diasingkan Belanda Cianjur, 3 Maret 1862.
Jejak
jejak Sayid di wilayah Hulu Sungai dapat ditemui di sebuah tempat
bernama Lorong Said Alwi di Kota Barabai. Alwi Kapten Arab kerap menaiki
kereta kuda dari Barabai ke Pantai Hambawang. Di sana ia turun,
beristirahat dan kemudian berganti kuda dengan penduduk setempat untuk
menuju sebuah pangkalan perahu menjemput kerabat-kerabatnya sejumlah
Habib asal Nagara. Sayid Alwi berjasa mengembangkan penanaman karet di
wilayah Hulu Sungai. Sewaktu Soekarno ke Barabai ia berjumpa dengan
tokoh ini.
Sebelum kedatangan Sayid Alwi di
Barabai, lebih dulu bermukim di wilayah Hulu Sungai ini seorang bernama
Habib Muhdhor bin Salim bin Agil bin Ahmad BSA (Keramat Manjang).
Muhdhor datang langsung dari Tarim (Hadramaut) ke Barabai. Pada suatu
ketika Habib Muhdhor berkunjung ke Martapurta menemui kerabatnya Habib
Abubakar AlHabsyi. Mereka sama-sama berasal dari Tarim. Oleh Habib
Abubakar, Habib Muhdhor akhirnya diambil sebagai menantu.
Muhdhor
kawin dengan Syarifah Noor binti Sayid Abubakar bin Sayid Husin bin
Sayid Ahmad bin Sayid Abdullah bin Sayid Ali AlHabsyi. Ayah Abubakar
yang bernama Sayid Husin AlHabsyi semula tinggal di Ma’la (Mekah) pindah
ke Tarim. Dari Tarim Habib Abubakar datang ke Martapura dan kemudian
menikah dengan Syarifah Muzenah binti Sayid Alwi bin Sayid Abdillah
Assegaf (Kampung Melayu, Martapura). Sayid Alwi Assegaf, yang merupakan
mertua Habib Abubakar AlHabsyi, menurut catatan yang diperoleh penulis
merupakan salah satu pendatang Hadramaut paling awal datang ke
Martapura.
Sayid Ali putra Sayid Alwi memiliki
cerita khusus tentang perkawinannya. Adalah seorang perempuan Bugis yang
asalnya merupakan pelarian dari kerajaan Bone tinggal di Kampung Bugis
di Banjarmasin. Perempuan yang tidak diketahui namanya ini kawin dengan
seorang lelaki bernama Dapat (Sudapat). Dapat berasal dari Kampung
Kalampayan yang masih terhitiung cucu dari Datu Kalampayan Syekh
Muhammad Arsyad. Perkawinan Dapat dengan perempuan Bugis melahirkan
perempuan bernama Ratubah. Ratubah dipelihara oleh keluarga Arab dari
marga Alkatiri di Kampong Arab Banjarmasin (sekarang Jalan Antasan Kecil
Barat). Suatu ketika Sayid Ali bin Sayid Alwi Assegaf dari Kampung
Melayu Martapura mampir ke rumah keluarga Alkatiri tersebut. Saat
bersamaan, di rumah keluarga Arab itu, Ratubah tengah mencucuki marjan.
Dari perjumpaan menyaksikan seorang perempuan campuran Bugis-Banjar di
rumah keluarga Arab itu, Sayid Ali akhirnya tinggal di Kampung Bugis
karena menikah dengan Ratubah. Untuk tempat tinggalnya Sayid Ali membeli
sebuah rumah kecil di Kampung Bugis (Jalan Sulawesi), membangunnya
kembali, dan menyulapnya menjadi rumah Baanjung (rumah adat Banjar).
Putra
Sayid Ali dengan Ratubah adalah Sayid Zein. SayidZein kawin dengan
Syarifah dari keluarga Bahasyim berputra Sayid Alwi [seorang pedagang
asam kamal yang berjualan dari Kuin Utara ke Aluh-aluh, Kabupaten Banjar
dan merupakan ayah dari Ibu Galuh (Syarifah Fatimah) di Kampung Melayu
dan Abdul Kadir Jailani di Sungai Mesa]
Perkawinan
Sayid Zein dengan perempuan dari bangsa Banakmah berputra Sayid Ali,
Syarifah Zainab, Syarifah Fetum (ibu Segaf bin Abubakar AlHabsyi),
Syarifah Noor dan Sayid Fedlon (masih hidup tinggal di Kampung Bugis ).
Jika
kita berkunjung ke Komplek Makan Sultan Suriansyah, di sana terdapat
makam Sayid Muhammad (atau Sayid Ahmad Idrus?) dan Khatib Dayyan. Nama
terakhir adalah tokoh yang dikirim Sultan Demak Tranggono untuk
mengislamkan Raden Samudera (kelak bernama menjadi Sultan Suriansyah)
dan rakyat Banjar pada tahun 1526 M. Khatib Dayyan yang menjabat
panotogomo (penghulu) ini mempunyai nama asli Abdurrahman. Ia merupakan
keturunan keluarga kesultanan Cirebon yang didirikan oleh Sunan Gunung
Jati. Menurut keterangan juru kunci makam, Sayid Muhammad adalah leluhur
dari Habib Abdurrahman Alhabsyi (Ketua Islamic Center Kwitang Jakarta
dan cucu Habib Ali Kwitang).
Satu lagi sosok yang
perlu penelitian adalah seorang figur bernama Datu Khayyan (bermakam di
Alalak Berangas). Ia diketahui mempunyai nama asli Sayid Abdurrahman
Sidik bin Sayid Husin Bin Syekh Abubakar bin Salim. Menurut cerita,
tokoh ini berasal dari Banten dan mengembara ke Kalimantan Barat.
Setelah cukup lama bermukim di Kalbar, Datu Khayyan kemudian meneruskan
perjalanan menelusuri sungai Kahayan dan Barito. Sempat berdiam di
Kotawaringan Barat, Datu Khayyan kemudian menetap dan menghabiskan masa
tuanya di Alalak Berangas, Kabupaten Batola. Datu Khayyan dikenal
sebagai pendakwah dan pejuang melawan Belanda di abad ke-18.
Di
generasi abad ke-20 terdapat nama Sayid Abdul Kadir Ba’bud, pimpinan
pasukan Tengkorak Putih pada tahun 1949. Belum lagi sejumlah seniman,
budayawan yang pernah memperkaya batin masyarakat dengan karya-karya
mereka.
Jejak jejak para Sayid yang menghilang
dan tenggelam sekian masa waktu kini mulai bangun seiring tumbuhnya
majelis-majelis ta’lim yang diasuh sejumlah keturunanan Sayid. Jika para
leluhur telah meninggalkan sesuatu yang bermakna dan kenangan di hati
umat, kita menanti generasi Sayid masa kini membuat sejarahnya.
Note:
- Dewan Pengadilan/Kehakiman di Banjarmasin dibentuk tahun 1863.
- Sayid Iderus bin Hasan AlHabsyi bermakam di Turbah, Kampung Sungai Jingah
- Pangeran Sjarif Husin bin Muhammad Baharun dulu tinggal di Kampung Melayu Banjarmasin. Makamnya hingga kini tidak diketahui tempatnya. Anak keturunan tokoh ini masih bisa yang tinggal di Kampung Melayu.
- Sambas kini merupakan sebuah kabupaten di provinsi Kalimantan Barat.
- Nur belakangan diambil sebagai nama mushala sederhana keluarga di wilayah Ujung Murung yang dibangun oleh Sayid Hasan. Karena jumlah jemaahnya berkembang, mushalla tersebut lalu berpindah ke wilayah Masjid Noor sekarang di antara pertemuan Jalan Samudera dan Simpang Sudimampir. Makam Nur terdapat di dalam mesjid ini. Rumah Hasan Kapten Arab pertama di tanah Banjar berada di lokasi bangunan Plaza Metro sekarang.
- Silsilah empat keluarga AlHabsyi ini (Muhammad, Abdullah, Syekh dan Hasan) bersambung ke Alwi bin Syekh bin Zen bin Ahmad bin Hasyim bin Ahmad bin Muhammad Ashgar bin Alwi bin Abubakar AlHabsyi.
- Hamid bin Abas bermakam di Basirih. Gampang mencapai makam Habib karena ada angkutan kota yang melayani rute Pasar Hanyar – Basirih.
- Syarifah Khadijah Bahasyim, cucu Habib Basirih.
- Makam Awad tak diketahui, namun ia mempunyai putra bernama Husin yang menurut seorang keluarga Bahasyim bermakam di Kompleks Makam Sultan Adam Martapura.
Label:Sejarah | 2
komentar
SEJARAH ZURIAT (Keturunan) SAYYIDINA MUHAMMAD SAW DI INDONESIA
17.49
| Diposting oleh
SaggafF
|

Sumber : fakhrur94.blogspot.co.id
Label:Sejarah | 0
komentar
Rabu, 20 Agustus 2014
Habib Idrus Bin Salim Aljufri Palu
13.59
| Diposting oleh
SaggafF
|
Oleh: Dr. Ali Hasan Aljufri
Kehidupannya adalah kehidupan ilmu,
pendidikan dan dakwah di jalan Allah. Beliaulah pendiri madrasah
Alkhairaat di kepulauan Timur Indonesia. Keturunan beliau adalah ad-da’I
(pendakwah) atau juru dakwah. Nama lengkapnya adalah As-Sayyed Idrus
bin Salim bin Alwi bin Saqqaf bin Muhammad bin Idrus bin Salim bin
Husain bin Abdillah bin Syaikhan bin Alwi bin Abdullah At-Tarisi bin
Alwi Al-Khawasah bin Abubakar Aljufri Al-Husain Al-Hadhramiy yang
mempunyai jalur keturunan dari Sayyidina Husain bin Fatimah Az-Zahra
Puteri Rasulullah saw. Kelahirannya hari senin Sya’ban 1309 H di Taris
Hadramaut, sebelah selatan Yaman.
Beliau berasal dari keluarga yang baik,
berilmu, beramal, bertaqwa dan lemah lembut. Tiada dari kalangan mereka,
selain ulama yang muslih dan da’i. Ayahnya Habib Salim seorang ilmuwan
dan tokoh yang memiliki banyak karangan dan tulisan dari berbagai
bidang ilmu, ia memegang jabatan Qadhi dan mufti di negerinya.
Kakeknya Habib Alwi adalah pemimpin dan ilmuwan yang masyhur,
termasuklimaahli fiqh Hadramaut yang fatwa mereka termuat dalam kitab
Bughyatul Mustarsyidin karangan Sayyed Abdurrahman AlMasyhur. Kakeknya
yang kedua Al-Habib Saqqaf diantara ulama yang terkenal dari dua faqih
dan memegang jabatan Qadhi di Hadramaut.
Habib Idrus belajar ilmu agama dan
bahasa bermula dari ayahnya Al-Allamah Salim bin Alwy Aljufri termasuk
pula ulama-ulama lain yang berada di Hadramaut. Beliau hidup dan besar
dalam lingkungan ilmu pengetahuan dan senantiasa melazimi para ulama
serta mengambil dan menimbah ilmu dari sumber yang murni, maka jadilah
beliau pakar dalam ilmu-ilmu agama dan bahasa, sehingga beliau dilantik
menjadi Qadhi dan Mufti di Taris negerinya menggantikan ayahnya
Perjalanannya ke Indonesia yang pertama
kali ketika beliau berumur kurang lebih 17 tahun. Dan perjalanannya yang
kedua di tahun 1922 terjadi akibat perjuangan politiknya untuk
membebaskan negaranya dari penjajahan Inggris. Beliau bersama sahabatnya
Habib Abdurrahman bin Ubaidillah As-Saqqaf, keduanya merupakan tokoh
agama dan wakil dari para ulama lain yang memelopori perjuangan
kemerdekaan, mereka membenci penjajah dan konco-konconya serta suasana
kacau yang berkembang di Hadramaut khususnya wilayah Arab sebelah Utara
secara keseluruhan. Keduanya bersepakat untuk menyalakan api perlawanan
terhadap penjajah dan konco-konconya dan mereka adalah orang yang
pertama kali menghidupkan api tersebut.
Mereka berpendapat bahwa berhubungan
dengan Negara-negara Arab yang merdeka dan dunia luar adalah sesuatu
yang amat penting untuk merubah keadaan di dalam negeri sekaligus
memerdekakan negara secara total. Maka tugas politik yang sangat
berbahaya itu di serahkan kepada Habib Idrus. Beliau memutuskan untuk
keluar melalui pelabuhan Aden selanjutnya ke Yaman dan Mesir dengan
tujuan untuk menjelaskan keadaan negerinya kepada masyarakat Arab dan
dunia secara keseluruhan. Beliau mengetahui bahwa perbuatannya itu
membahayakan jiwanya karena inteligen Negara dan mata-mata pemerintahan
Inggris terus memperhatikan gerak-geriknya, akan tetapi perjalanan itu
harus dilakukan. Setelah segala perlengkapan dan rancangan disiapkan
dengan tepat dan matang serta penuh kehati-hatian tersebut hampir
membuahkan hasil, jika tidak disebabkan oleh penghianat yang mengambil
kesempatan untuk keuntungan pribadi membocorkan rahasianya. Setelah
beliau sampai di bandara Aden, tiba-tiba beliau di tangkap kemudian
dokumen-dokumen yang ada padanya dirampas serta mendapat larangan dari
pemerintah Inggris untuk tidak keluar dari bandara Aden dengan tujuan ke
Negeri Arab akan tetapi diizinkan untuk kembali ke Hadramaut atau pergi
ke Asia Tenggara. Maka beliau memutuskan untuk pergi ke Indonesia.
Beliau masuk ke Indonesia dan menetap
di Pekalongan untuk beberapa waktu lamanya dan menikah dengan pasangan
hidupnya Sy. Aminah binti Thalib Aljufri dan bersama menikmati pahit
manisnya kehidupan. Ketika itu beliau berdagang kain batik tetapi tidak
mendapat kemajuan karena cintanya kepada dunia pendidikan melebihi dari
segala-galanya. Kemudian beliau meninggalkan perdagangan dan beliau
pindah ke Solo, beliau dilantik sebagai Guru dan Kepala Sekolah di
Madrasah Rabithah Al-Alawiyyah. Setelah beberapa tahun beliau pindah ke
Jombang dan tinggal beberapa lama di sana. Kemudian beliau memulai
perjalanannya ke Timur Indonesia untuk memberi petunjuk dan berdakwah di
jalan Allah hingga sampailah beliau di Palu yang kala itu bernama
“Celebes” pada masa penjajahan Belanda. Setelah beliau masuk di negeri
tersebut terlihat olehnya gerakan misionaris Kristen yang mendapat
tempat dan pengikut yang banyak dari penduduk muslim yang awam. Karena
kurang hidupnya dakwah islamiyah di negeri itu bahkan hampir tidak
terdapat da’i Islam yang mengimbangi gerakan misionaris yang menentang
Islam. Beliau memikul tanggung jawab ini dan masuk melaksanakan
dakwah,menentang musuh-musuh, karena semangat Islam dan tanggungjawabnya
yang pertama sebagai seorang muslim dan kedua sebagai seorang yang
alim.
Al-Ustadz berpendapat bahwa sebaik-baik
cara untuk menentang gerakan misionaris adalah sesuai dengan firman
Allah : (“serulah ke jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan dan peringatan
yang baik serta berdialog (berdebatlah) dengan cara yang baik”) dan juga
dari sabda Nabi Saw : (“Mudahkanlah dan jangan menyusahkan, berilah
kabar gembira dan jangan menakut-nakuti”). Dengan demikian cara
penyebaran ilmu dan budaya Islam haruslah dengan jalan yang mudah dan
cara yang bijak melalui pembukaan sekolah dan majlis Ta’lim untuk
menghimpun anak-anak Islam.
Bangunan sekolah yang pertama adalah di
bangun atas biaya beliau sendiri di kota Palu yang sekarang menjadi
Ibukota Sulteng salah satu wilayah yang terletak di Timur Indonesia,
yang merupakan sekolah Islam yang pertama di Negeri Palu dan kemudian
berkembang menjadi cabang-cabang mencapai ratusan madrasah tersebar di
kota-kota dan kampong-kampung di bagian Timur Indonesia yang diberi
nama “ALKHAIRAAT”, dengan harapan optimis dan keberkatan dari nama
tersebut yang banyak kali di sebut dalam Al-Qur’an dan secara resmi
madrasah tersebut di buka pada tanggal 14 Muharram 1349 H bertepatan
dengan 11 Juni 1930. dan pada peresmian itu di hadiri oleh para
pemuka-pemuka Arab yang tinggal di Palu dan sebagian petinggi-petinggi
negeri.
Ustadz telah memertaruhkan seluruh
hidupnya dalam mengarungi perjalanan panjang dengan berbagai sarana ke
kepulauan di sekitar Sulawesi dan Muluku untuk menyiarkan pengetahuan
Islam. Beliau berpindah dari satu pulau ke pulau yang lain menggunakan
parahu sampan dengan bermacam resiko, tantangan dan bahaya yang selalu
mengancam di setiap saat. Akan tetapi Ustadz yang dirahmati Allah selalu
merasakan kenikmatan di antara pertaruhan jiwanya dan beliau rela
memberikan apa saja meski jiwanya sekalipun. Beliau tabah dalam
mengarungi pelayaran itu sampai berbulan-bulan lamanya. Dan
kadang-kadang perjalanan itu di tempuh dengan berjalan kaki jika tidak
mendapatkan alat-alat transportasi.
Akhir kata, semua perjuangan beliau
terus dilakukannya hingga akhir hayat dengan tetap mengajar dan
berdakwah di jalan Allah, walaupun harus mengorbankan semua yang
berharga yang ada pada dirinya. Beliau berpulang pada 12 Syawal 1389 H
bertepatan dengan tahun 1969 M, setelah beliau berikan bagi umat Islam
suatu pelayanan demi pembelaannya terhadap Islam. Maka berhembuslah
rohnya yang suci dan seolah-olah berkata :”79 tahun aku berjuang semasa
hidupku dengan memuji Allah aku telah beramal. Lihatlah
madrasah-madrasah yang ada di seluruh penjuru negeri menjadi saksi
bahwasannya ucapan dan perbuatanku tidaklah sia-sia.
Label:Sejarah | 0
komentar
Kamis, 09 Mei 2013
Cara Membuat Artikel Terkait dengan Gambar
10.32
| Diposting oleh
SaggafF
|
Artikel Terkait atau related post sangatlah penting dalam sebuah blog yang sangat mengutamakan SEO.
Karena dengan adanya artikel terkait, pengunjung tidak akan bosan
membaca artikel blog kita. Sehingga Bounce Rate akan semakin kecil.
7. Kalau kode diatas sudah ketemu, Sekarang copy'lah script berikut :
8. Paste'kan kode script diatas tepat dibawah kode :
9. Jika sudah, klik Simpan Template.
Catatan :
Berikut ini adalah kode yang bisa sobat ganti sebelum menyimpan template, gantilah tulisan berwarna merah sesuai keinginan sobat.
Dan kali ini saya akan share bagaimana cara membuat artikel terkait dengan gambar, Berikut langsung saja kita simak bersama-sama :)
Screenshoot :
Screenshoot :
Cara Membuat Artikel Terkait dengan Gambar :
- Login Blogger
- Masuk Menu Template - Edit HTML - Lanjutkan
- Centang pada Expand Template Widget
- Cari kode </head> Gunakan tombol CTRL + F untuk mempermudah pencarian.
- Lalu Copy kode berikut dan letakan tepat diatas kode </head>
<!--Start Related Posts-->
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<style type='text/css'>
#related-posts {
float:center;
text-transform:none;
height:90%;
min-height:90%;
padding-top:0px;
padding-left:8px;
}
#related-posts h2{
font-size: 1.0em;
font-weight: bold;
color: white;
font-family: Rockwell,Georgia,Serif;
margin-bottom: 0.8em;
margin-top:0em;
padding-bottom:0em;
}
#related-posts a{
color:white;
}
#related-posts a:hover{
color:white;
}
#related-posts a:hover {
background-color:#080;
}
</style>
<script type='text/javascript'>
var defaultnoimage="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMle9jvAMeH-IuzANqCv9JZvQcSPWeoNz9L2Sad8ZlyavyrHSDK2QqmjY03kNvpJ8sAt4r1C-lEKQ96iYEJdv8_z1UyTFPS_vvCGSmsSxV1oXPPBYqnBsmoAve2UJROa3pzoiCaY4bVDGg/s1600/No+Image.jpg";
var maxresults=6;
var splittercolor="#000000";
var relatedpoststitle="Silahkan Baca Ini Juga:";
</script>
<script src='http://yourjavascript.com/22811210832/RelatedPoststhumb3.txt.js' type='text/javascript'/>
</b:if>
<!--End Related Post-->
6. Selanjutnya cari kode berikut ( Jika ada dua kode, pilih bagian yang kedua ) :
<data:post.body/>
7. Kalau kode diatas sudah ketemu, Sekarang copy'lah script berikut :
<!-- Start Related Posts-->
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<div id='related-posts'>
<b:loop values='data:post.labels' var='label'>
<b:if cond='data:label.isLast != "true"'>
</b:if>
<script expr:src='"/feeds/posts/default/-/" + data:label.name + "?alt=json-in-script&callback=related_results_labels_thumbs&max-results=7"' type='text/javascript'/></b:loop>
<script type='text/javascript'>
removeRelatedDuplicates_thumbs();
printRelatedLabels_thumbs("<data:post.url/>");
</script>
</div><div style='clear:both'/>
</b:if>
<!-- End Related Posts-->
8. Paste'kan kode script diatas tepat dibawah kode :
<data:post.body/>
9. Jika sudah, klik Simpan Template.
Catatan :
Berikut ini adalah kode yang bisa sobat ganti sebelum menyimpan template, gantilah tulisan berwarna merah sesuai keinginan sobat.
- Menampilkan jumlah artikel terkait yang muncul max-results=7
- Judul artikel terkait var relatedpoststitle="Silahkan Baca Ini Juga:";
- Warna Tulisan var splittercolor="#000000";
Ok, Sekian saja postingan saya kali ini tentang Cara Membuat Artikel Terkait dengan Gambar, semoga dapat bermanfaat.
Label:Tips dan Trik | 0
komentar
CARA INSTAL WINDOWS XP, WIN 7/VISTA + HIREN BOOT VIA USB FLASHDISK
09.24
| Diposting oleh
SaggafF
|
Pada tutorial terdahulu yaitu “Install Windows XP dari USB Flashdisk“, saya mengalami banyak kendala. Dari segi kecepatan dan lain sebagainya memang tidak sebagus instalasi memakai CD.
Tutorial kali ini intinya sama yaitu menjelaskan langkah-langkah instalasi Windows XP dari USB Flashdisk, tapi berbeda dengan tutorial sebelumnya, kali ini instalasi lebih mudah dan cepat. Disamping itu, anda dapat menambahkan berbagai program bootable lainya misalnya Hiren’s Boot CD dalam 1 Flashdisk.
Lebih dari itu, anda dapat membuat installer Windows XP, Vista, dan Windows 7 dalam 1 Flashdisk. Menarik bukan?
Oke, tanpa panjang lebar lagi, silahkan simak tutorialnya dibawah :
TAHAP PERTAMA
1. Sediakan Flashdisk minimal 1GB/2GB, installer Windows XP, dan file ISO Hiren’s Boot CD.
2. Copy file instalasi Windows XP kedalam folder, misalnya C:/Windows XP.
3. Download software WinSetupFromUSB disini [ Download 7.55MB |
4. Ekstrak, kemudian jalankan WinSetupFromUSB_1-0-beta7.exe. Program ini bersifat portable, jadi tidak perlu install lagi.
WinSetupFromUSB
1. Gunakan utility BOOTICE untuk membuat flashdsik menjadi bootable.
2. Masuk ke folder WinSetupFromUSB >> Files >> Tools, kemudian jalankan file BOOTICE.EXE. Akan terlihat jendela seperti berikut :
Spoiler for BOOTICE
1. Pilih Flashdisk tujuan, lalu klik “Parts Manage” seperti gambar diatas.
2. Klik “ReFormat USB Disk“.
1. Pilih USB-HDD Mode, Align to cylinder (63 sectors), lalu klik Next.
Spoiler for HDD Mode
1. Sorot File System, Pilih FAT-32 atau NTFS (Terserah anda). Lalu klik “OK“, biarkan proses format berjalan, kurang lebih 10 detik. Ketika proses format selesai, klik “Close” untuk keluar.
1. Kembali ke halaman awal BOOTICE, klik “Process MBR“, pilih seperti tampilan gambar berikut, selanjutnya klik “Install/Config“.
Spoiler for Process MBR
1. Klik “Save to Disk“, klik “OK” jika ada peringatan. Selanjutnya anda akan kembali kehalaman sebelumnya.
Spoiler for Process PBR
1. Selanjutnya Klik “OK“.
TAHAP KEDUA
1. Kembali ke halaman WinSetupFromUSB, pilih lokasi dimana anda menyimpan folder instalasi Windows, dan file ISO Hiren’s Boot CD. Anda juga dapat menambahkan file instalasi Windows Vista atau 7 pada pilihan Vista/7/Server 2008 – Setup PE RecoveryISO.
Spoiler for Burning
1. Sekarang, coba setting BIOS anda untuk booting dari USB Flashdisk.
2. Khusus untuk instalasi Windows XP, ada 2 tahapan, pilih tahapan pertama untuk setup windows. Setelah restart, booting lagi dari flashdisk, lalu lakukan tahapan kedua untuk instalasi seperti biasanya.
Langganan:
Postingan
(Atom)
Cari di blog ini
Entri menarik...
-
Tutorial kali ini intinya sama yaitu menjelaskan langkah-langkah instalasi Windows XP, Windows 7 dan Hiren's Boot CD dari USB Flashdisk...
-
Beliau adalah Seorang wali qhutub yang lebih dikenal Dengan nama habib Sholeh Tanggul, Ulama Karismatik yang berasal dari Hadro maut...
Blogroll
Kriteria
- 17 Habaib berpengaruh di Indonesia (3)
- Ilmu komputer (6)
- Sejarah (16)
- Softwares (1)
- Tips dan Trik (4)
Rekanan...
Waktu Indonesia Tengah
Diberdayakan oleh Blogger.